Manokwari – Kantor Wilayah Kementerian Hukum Papua Barat menggelar kegiatan Pembangunan Budaya Anti Korupsi dengan tema “Budayakan Semangat Anti Korupsi, Wujudkan Pelayanan yang Bersih dan Mudah Menuju WBK” secara virtual dari Aula Kantor Wilayah, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkum Papua Barat, Piet Bukorsyom dalam sambutannya menekankan pentingnya menumbuhkan semangat integritas dan anti korupsi di setiap lini pelayanan. “Budaya anti korupsi harus menjadi napas dalam bekerja. Tidak cukup hanya dengan slogan, tetapi diwujudkan dalam tindakan dan kebiasaan sehari-hari,” ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh tiga (3) narasumber dari Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum. Narasumber pertama, Fandyla Wahyu Sasongko selaku Auditor Ahli Madya, membawakan materi bertema Integritas sebagai Fondasi Reformasi Birokrasi. Ia menjelaskan bahwa integritas bukan sekadar kejujuran pribadi, melainkan keselarasan antara nilai, ucapan, dan tindakan dalam menjalankan tugas. Fandyla menegaskan bahwa setiap pegawai harus menjadi teladan dalam penerapan nilai-nilai organisasi, terutama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap Kementerian Hukum.
Selanjutnya, Surya Narendra, Auditor Ahli Muda, menyampaikan materi mengenai Pencegahan Korupsi dan Dampaknya terhadap Pelayanan Publik. Ia memaparkan berbagai bentuk perilaku koruptif yang sering kali tidak disadari muncul dalam praktik kerja sehari-hari, seperti penyalahgunaan kewenangan, gratifikasi, dan konflik kepentingan. Surya mengingatkan bahwa korupsi bukan hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga merusak tatanan moral dan menurunkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya membangun sistem pengawasan internal yang kuat agar setiap potensi penyimpangan dapat dicegah sejak dini.
Narasumber ketiga, Saadia Santi, Auditor Ahli Pertama, menutup sesi materi dengan topik Membangun Budaya Anti Korupsi di Lingkungan Kerja. Ia menekankan bahwa budaya anti korupsi tidak dapat dibentuk secara instan, melainkan melalui proses yang berkelanjutan. Menurutnya, perubahan budaya organisasi harus dimulai dari perubahan pola pikir dan perilaku individu. Saadia mengajak peserta untuk menjadi agen perubahan dengan cara menumbuhkan kesadaran kolektif, memperkuat keteladanan pimpinan, serta menciptakan lingkungan kerja yang transparan dan akuntabel.
Acara yang diikuti oleh seluruh pegawai, helpdesk dan PPNPN Kanwil Kemenkum Pabar kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta aktif menyampaikan pandangan dan pertanyaan seputar strategi pencegahan korupsi di lingkungan kerja. Diskusi berjalan hangat dan memberikan wawasan baru mengenai langkah-langkah konkret dalam membangun budaya anti korupsi secara berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh jajaran Kanwil Kemenkum Papua Barat semakin memperkuat komitmen terhadap integritas dan nilai anti korupsi, sebagai bagian dari upaya mewujudkan pelayanan publik yang bersih, mudah, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat, sekaligus mempercepat terwujudnya Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).
